AKSITINIB
kanker ginjal stadium lanjut pada orang dewasa, yang sebelumnya gagal diatasi oleh kemoterapi lain (sunitinib, sitokin atau sorafenib).
hipertensi, disfungsi kelenjar tiroid, tromboemboli arteri, tromboemboli vena, peningkatan hemoglobin, perdarahan, nyeri lambung parah atau menetap, luka operasi yang belum sembuh, proteinuria, peningkatan enzim hati, gangguan hati.
penghambat CYP3A4/5 seperti ketokonazol atau itrakonazol, klaritromisin, telitromisin, atazanavir, indinavir, nelfinavir ritonavir, sakuinavir, nefazodon meningkatkan kadar aksitinib dengan menurunkan metabolisme aksitinib, penginduksi CYP3A4/5 seperti rifampisin, rifabutin atau rifapentin menurunkan kadar aksitinib, deksametason, fenitoin, karbamazepin atau fenobarbital, grape fruit juice, bosentan, efavirenz, etravirin, modafinil, dan nafsillin menurunkan kadar aksitinib dengan meningkatkan metabolisme aksitinib.
hipersensitivitas, kehamilan.
sangat umum: hipotiroidisme, hipertensi, hemoragik, disfonia, penurunan nafsu makan, sakit kepala, disgeusia, diare, mual, muntah, stomatitis, konstipasi, palmar-plantar erythrodysaesthesia (hand-foot syndrome), ruam kulit, kulit kering proteinuria, letih, astenia, inflamasi mukosa, penurunan berat badan, nyeri mulut, lidah atau tenggorok, konstipasi, kurang energi, lemah atau letih; umum: anemia, trombositopenia, dehidrasi, pusing, tinitus, kejadian trombotik dan embolik vena atau arteri, dispnea, batuk, nyeri orofaringeal, nyeri abdomen, dispepsia, flatulens, hemoroid, pruritus, eritema, alopesia, mialgia, artralgia, nyeri ekstremitas, gagal ginjal, peningkatan hormon stimulasi tiroid, peningkatan lipase, peningkatan alanin aminotransferase, peningkatan aspartat aminotransferase, peningkatan fosfatase alkali, peninkatan amilase; tidak umum: neutropenia, polisitemia, leukopenia, hipertiroidisme, hiperkalemia, hiperkalsemia, sindrom ensefalopati posterior reversibel, krisis hipertensi, perforasi gastrointestinal, anal fistula, peningkatan bilirubin darah, peningkatan kreatinin.
5 mg dua kali sehari, selanjutnya dosis dapat ditingkatkan atau diturunkan tergantung toleransi terhadap terapi, tablet ditelan langsung secara utuh, sesudah atau sebelum makan.