lihat bagian 8.1;
Tomozolomid bersama dengan obat radioterapi: sangat umum: anoreksia, sakit kepala, konstipasi, mual, muntah, alopesia/rambut rontok, kemerahan, lelah; umum: oral kandisiasis herpes simpleks, infeksi, faringitis, infeksi luka, leukopenia, limfopenia, neutropenia, trombositopenia, hiperglikemia, penurunan berat badan, ansietas, labil secara emosi, insomnia, pusing, afasia, gangguan keseimbangan, gangguan konsentrasi, bingung, penurunan kesadaran, kejang, gangguan ingatan, neuropati, parestesia, mengantuk, gangguan berbicara, tremor, penglihatan kabur, gangguan pendengaran, edema, edema kaki, perdarahan, batuk, dispnea, nyeri perut, diare, dispepsia, disfagia, stomatitis, dermatitis, kulit kering, eritema, pruritus, artralgia, lemas otot, sering berkemih, inkontinensia urin, demam, nyeri, reaksi alergi, cedera radiasi, bengkak pada wajah, penyimpangan indera perasa, peningkatan SGPT; tidak umum: anemia, febrilasi neutropenia, cushingoid, hipokalemia, peningkatan alkalin fosfatase, peningkatan berat badan, agitasi, apati, perubahan perilaku, depresi, halusinasi, ataksia, gangguan kognitif, disfasia, gangguan ekstrapiramidal, gait abnormal, hemiparesis, hiperestesia, hipoestesia,gangguan saraf,neuropati perifer, status epileptikus, nyeri mata, hemianopia, gangguan penglihatan, penurunan ketajaman penglihatan, cacat penglihatan, sakit telinga, hiperakusis, tinnitus, otitis media, palpitasi, hipertensi, perdarahan otak, pneumonia, infeksi pernapasan atas, kongesti nasal, reaksi fotosensitif, abnormal pigmentasi, pengelupasan kulit, nyeri punggung, nyeri muskuloskeletal, mialgia, miopati, impotensi, muka memerah, astenia, perburukan kondisi, kaku, perubahan warna pada lidah, parosmia, rasa haus, pengingkatan Gamma GT, peningkatan enzim-enzim di hati, peningkatan SGOT.
Terapi pendukung: sangat umum: anoreksia, sakit kepala, kejang, konstipasi, mual, muntah, alopesia, kemerahan, lelah; umum: kandisiasis oral, infeksi, anemia, febrilasi neutropenia, leukopenia, trombositopenia, penurunan berat badan, ansietas, depresi, labil secara emosi, insomnia, pusing, afasia, gangguan keseimbangan, gangguan konsentrasi, bingung, disfasia, hemiparesis, gangguan ingatan, gangguan saraf, neuropati, parestesia, mengantuk, gangguan berbicara, tremor, penglihatan kabur, diplopia, cacat penglihatan, gangguan pendengaran, tinitus, edema kaki, perdarahan, trombosis vena dalam, batuk, dispnea, diare, dispepsia, disfagia, mulut kering, stomatitis, kulit kering, pruritus, artralgia, nyeri muskuloskeletal, mialgia, lemas otot, inkontinensia urin, demam, nyeri, reaksi alergi, cedera radiasi, penyimpangan indera pengecap, peningkatan SGPT; tidak umum: herpes simpleks, herpes zoster, gejala mirip flu, limfopenia, petechiae, cushingoid, hiperglikemia, peningkatan berat badan, halusinasi, amnesia, ataksia, gangguan koordinasi, gait abnormal, hemiplegia, hiperestesia, gangguan sensorik, nyeri mata, mata kering, penurunan ketajaman penglihatan, tuli, sakit telinga, vertigo, edema, edema perifer, embolise paru, pneumonia, sinusitis, infeksi pernapasan atas, bronkitis, pembesaran perut, inkontinensia feses, gangguan saluran pencernaan, gastroenteritis, hemoroid, eritema, abnormal pigmentasi, mudah berkeringat, nyeri punggung, miopati, disuria, amenore, nyeri payudara, menoragia, perdarahan vagina, vaginitis, astenia, perburukan kondisi, nyeri, kaku, gangguan pada gigi, bengkak pada wajah
Pasien dengan kekambuhan atau perburukan glioma atau melanoma ganas: umum: gangguan saluran pencernaan, terutama mual dan muntah, trombositopenia, neutropenia, kelelahan, konstipasi, sakit kepala, anoreksia, diare, kemerahan, demam, mengantuk, astenia; kurang umum: nyeri abdomen, nyeri, pusing, penurunan berat badan, dispnea, dispepsia, alopesia/rambut rontok, kaku, pruritus, malaise, perubahan rasa, parestesia.