Alkaloid vinka yaitu vinkristin, vinblastin, dan vindesin digunakan untuk mengobati leukemia akut, limfoma, dan beberapa tumor padat seperti kanker payudara dan kanker paru. Vinorelbin adalah alkaloid vinka semisintetis, diberikan secara intravena yang digunakan untuk kanker payudara lanjutan dan non-small cell lung cancer lanjutan. Sediaan oral vinorelbin juga diindikasikan untuk terapi non-small cell lung cancer lanjutan. Neurotoksisitas, biasanya sebagai neuropati perifer atau otonom, terjadi pada semua pemberian alkaloid vinka dan merupakan efek samping yang terjadi pada penggunaan vinkristin. Sedangkan, pada vindesin, vinblastin, dan vinorelbin juga terjadi namun lebih jarang. Pasien dengan neurotoksisitas umumnya mengalami paraestesia perifer, kehilangan refleks tendon dalam, nyeri abdomen dan konstipasi; dilaporkan juga terjadinya ototoksisitas. Neurotoksisitas juga terjadi pada anak. Jika terjadi gejala neurotoksisitas yang berat, dosis sebaiknya dikurangi, namun pada umumnya anak-anak dapat menerima vinkristin lebih baik daripada orang dewasa. Kelemahan motorik dapat juga terjadi dan jika semakin berat, penggunaan obat harus dihentikan. Pemulihan total dari efek neurotoksik dapat dicapai walaupun biasanya berlangsung lambat.
Mielosupresi merupakan efek samping dari vinblastin, vindesin dan vinorelbin namun tergantung pada dosisnya; vinkristin menyebabkan myelosupresi yang dapat diabaikan. Alkaloid vinka dapat menyebabkan alopesia reversibel. Menyebabkan iritasi lokal yang berat dan harus dilakukan upaya untuk mencegah ekstravasasi. Vinblastin, vinkristin, vindesin dan vinorelbin hanya dapat digunakan untuk pemberian secara intravena. Pemberian secara intratekal dapat menyebabkan efek neurotoksisitas berat, yang biasanya fatal.
Vinorelbin merupakan terapi alternatif bila regimen yang mengandung antrasiklin tidak sesuai atau gagal mengatasi kanker payudara lanjut. Monoterapi vinorelbin tidak direkomendasikan sebagai terapi lini pertama kanker payudara lanjut. Tidak tersedia informasi yang memadai untuk merekomendasikan penggunaan rutin dari vinorelbin dalam kombinasi dengan terapi lain untuk kanker payudara lanjut.
Etoposid efektif untuk karsinoma sel kecil di bronkus, limfoma, dan kanker testikular. Efek toksiknya antara lain alopesia, mielosupresi, mual, dan muntah. Obat ini dapat diberikan per oral atau intravena dengan dosis oral yang dua kali lipat dosis intravena. Umumnya etoposid diberikan setiap hari selama 3-5 hari dan tidak boleh diulang sebelum 21 hari kemudian.