Walaupun angka kegagalannya lebih tinggi daripada Kontrasepsi Oral Kombinasi (KOK), kontrasepsi oral progesteron (KOP) merupakan alternatif kontrasepsi hormonal bagi wanita yang tidak dapat menerima estrogen, termasuk pasien dengan riwayat trombosis vena. KOP ini cocok untuk wanita lansia, perokok berat, penderita hipertensi, kelainan katup jantung, diabetes melitus, atau migrain. Dengan KOP ini ketidakteraturan pola haid lebih sering terjadi pada awal penggunaannya tapi akan teratasi setelah penggunaan jangka panjang.
Interaksi
Efektivitas KOP tidak dipengaruhi oleh antibakteri yang tidak menginduksi enzim hati. Tetapi efektivitas KOP dikurangi oleh obat penginduksi enzim, sehingga dianjurkan menggunakan metode kontrasepsi alternatif atau tambahan selama penggunaan obat atau 4 minggu setelah penghentian obat.
Pembedahan
Semua KOP (termasuk bentuk injeksi) dapat digunakan sebagai alternatif dari KOK sebelum pelaksanaan pembedahan besar, pembedahan pada kaki atau pembedahan yang mempengaruhi immobilisasi jangka panjang lengan bawah.
Mulai pemberian 1 tablet perhari, dimulai hari pertama siklus dan diminum pada waktu yang sama setiap hari (jika terlupa minum lebih dari 3 jam, daya lindung obat hilang). Tidak perlu tambahan kontrasepsi saat memulai minum obat. Berubah dari KOK, mulai segera setelah menyelesaikan paket KOK tanpa melakukan interval bebas (jika menggunakan tablet ED, abaikan tablet inaktif). Setelah melahirkan, mulai setelah 3 minggu melahirkan (meningkatkan breakthrough bleeding jika diberikan lebih awal), tidak mempengaruhi menyusui.
Lupa Minum Pil
Bila 1 pil terlupa, segera makan saat disadari, dan lanjutkan jadwal yang biasa. Bila terlambat 3 jam makan pil, maka daya lindung pil hilang. Lanjutkan makan pil, tetapi jangan lakukan sanggama selama 7 hari berikutnya atau gunakan kondom.
Diare dan muntah
Muntah dalam waktu 2 jam setelah pemberian kontrasepsi oral atau terjadi diare yang sangat berat dapat mengganggu absorpsi. Diperlukan kontrasepsi tambahan selama muntah/diare dan 2 hari setelah sembuh.