Batuk mungkin merupakan gejala dari suatu penyakit dasar seperti asma atau penyakit refluks gastroesofagus yang harus dipastikan dulu sebelum meresepkan antitusif. Batuk mungkin juga mempunyai komponen kebiasaan yang nyata.
Pada keadaan dimana penyebabnya tidak diketahui, penggunaan antitusif mungkin berguna yaitu untuk batuk yang mengganggu tidur. Antitusif dapat menyebabkan retensi sputum, yang mungkin membahayakan bagi pasien bronkitis kronis dan bronkiektasis. Antitusif opioid seperti kodein, efektif tetapi berefek konstipasi dan dapat menyebabkan ketergantungan.
Antihistamin yang menyebabkan kantuk seperti difenhidramin yang sering dicampur dalam berbagai preparat obat batuk tanpa resep, semuanya memberikan efek samping mengantuk.
Anak
Penggunaan antitusif yang mengandung kodein atau analgesik opioid sejenis tidak dianjurkan pada anak dan harus dihindari pada anak usia < 1 tahun.
Terapi Paliatif
Diamorfin dan metadon telah digunakan untuk mengontrol batuk pada pasien dengan kanker paru stadium akhir, meskipun sekarang morfin lebih disukai. Pada keadaan yang lain, obat-obat ini merupakan kontraindikasi karena dapat menginduksi retensi sputum dan gagal nafas, selain menyebabkan ketergantungan opiod.