ROPIVAKAIN HIDROKLORIDA
anestesi pembedahan (blokade epidural untuk pembedahan, diantaranya pembedahan cesar; blokade saraf perifer dan anestesia infiltrasi); penatalaksanaan nyeri akut (infus kontinyu epidural atau pemberian bolus intermiten misalnya pasca pembedahan atau nyeri melahirkan; blokade saraf perifer dan anestesia infiltrasi).
penyakit hati berat, anestesi epidural dapat menyebabkan hipotensi dan bradikardi, gagal ginjal kronik, blokade konduksi jantung sebagian atau menyeluruh, pasien dengan hipovolemia.
lihat Lampiran 1 (Ropivakain).
pasien yang telah diketahui hipersensitif terhadap anestetik lokal jenis amida.
hipotensi, mual, bradikardi, muntah, paraestesia, kenaikan suhu tubuh, sakit kepala, retensi urin, pusing, hipertensi, takikardia, ansietas, hipoestesia. Kurang umum: toksisitas sistemik akut diantaranya disarthria, kejang otot, tidak sadar, konvulsi, hipoksia, hiperkapnia, apnea, hipotensi berat dan bradikardi, aritmia, tahanan jantung; reaksi alergi; disfungsi neuropati dan sumsum tulang belakang (misalnya anterior spinal artery syndrome, arachnoiditis, cauda equina syndrome).
disesuaikan dengan status kesehatan pasien dan prosedur alami- penting: lihat cara pemberian.
Anestesi pembedahan:
epidural lumbal; Pembedahan, 15-25 mL dari larutan 7,5 mg/mL;
Pembedahan Cesar, 15-20 mL dari 7,5 mg/mL larutan dari dosis total (dosis total maksimum 150 mg).
Epidural torak (untuk memblokade nyeri pasca bedah), 5-15 mL dari 7,5 mg/mL larutan.
Field block (blokade saraf minor dan infiltrasi), sampai dengan 30 mL dari larutan 7,5 mg/mL.
Nyeri akut:
epidural lumbal, 10-20 mL dari larutan 2 mg/mL diikuti dengan larutan 10-15 mL dari larutan 2 mg/mL dengan interval minimal 30 menit atau 6-14 mL/jam dari larutan 2 mg/mL sebagai infus kontinyu epidural atau 6-14 mL/jam dari larutan 2 mg/mL sebagai infus kontinyu epidural untuk nyeri pasca pembedahan.
Epidural torak (misalnya untuk nyeri pasca pembedahan), 6-14 mL/jam dari larutan 2 mg/mL sebagai infus kontinyu.
Field block (misalnya untuk blokade saraf minor dan infiltrasi), sampai dengan 100 mL dari larutan 2 mg/mL.
Tidak direkomendasikan diberikan untuk anak berusia di bawah 12 tahun.