CISAPRID
Dewasa: untuk mengatasi gangguan motilitas gastrointestinal, khususnya gastroparesis. Anak-anak: untuk refluks gastroesofagal berat, apabila terapi lain tidak berhasil.
Jangan melebihi dosis yang dianjurkan, gunakan dengan hati-hati pada kondisi yang menyebabkan perpanjangan QT seperti gangguan elektrolit yang tidak terkoreksi (terutama hipokalemia dan hipomagnesemia), gunakan hati-hati pada penderita yang menggunakan obat yang dapat memperpanjang interval QT; hindarkan pemberian cisaprid bersamaan dengan sediaan oral atau parenteral klatiromisin, eritromisin, flukonazol, itrakonazol, ketokonazol, atau mikonazol.
Bila tindakan stimulasi saluran cerna membahayakan; kehamilan dan menyusui.
Kram abdomen dan diare; sakit kepala dan pusing; kejang; efek ekstrapiramidal dan peningkatan frekuensi berkemih; fungsi hati tidak normal (mungkin kholestatis); aritmia ventrikel (termasuk torsades de pointes).
Dewasa: Dosis awal adalah 5 mg 3-4 kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan sampai maksimum 40 mg/hari, dalam 3-4 kali pemberian. Anak: Dosis awal 0,2 mg/kg BB 3-4 kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan sampai maksimum 0,8 mg/kg BB perhari dan tidak melebihi 20 mg/hari. Dosis untuk anak sebaiknya tidak melebihi 5 mg setiap kali minum.
Untuk gangguan hati atau ginjal: dosis dikurangi menjadi ½ kali dosis harian yang direkomendasikan. Obat diminum 15 menit sebelum makan dan ketika akan tidur malam. Setiap 2 minggu pemakaian dilakukan evaluasi oleh dokter.
Sesuai dengan Press Release dari Direktur Jendral POM pada tanggal 31 Agustus 2000, dilakukan pembatasan indikasi, pembatasan akses dan distribusi. Peresepan hanya dapat dilakukan di rumah sakit tipe A, B, C dengan pemantauan terhadap efek samping obat (ESO) dilakukan selama 1-2 tahun. Untuk penggunaan cisaprid, seperti informasi di atas.